Banyak rangkuman gaya tahun 2025 mencantumkan topi rafia bertepi lebar dan topi jerami sebagai barang wajib musim panas. Misalnya, sebuah artikel 'Topi Musim Panas Terbaik 2025 untuk Wanita' menyoroti beberapa topi rafia anyaman populer sebagai item unggulan dalam lemari pakaian, dipuji karena sirkulasi udaranya yang baik, tekstur alami, dan keserbagunaannya.
Topi koboi rafia—desain bergaya Barat yang inovatif—menjadi tren musim panas yang menonjol. Gaya ini populer karena cocok dipadukan dengan pakaian renang, pakaian pantai, atau pakaian kasual musim panas.
Topi jerami berukuran besar—terutama yang bertepi lebar—menjadi favorit mode pada tahun 2025, sempurna untuk liburan, aktivitas pantai, pesta kebun, dan jalan-jalan santai di musim panas. Banyak sumber mode menekankan bahwa keunggulan topi jerami/rafia anyaman terletak pada kombinasi keanggunan, perlindungan matahari, dan nuansa santai mode musim panas.
Menurut rangkuman data pasar, tahun 2025 menunjukkan tren yang jelas: minat pencarian dan penjualan topi jerami (termasuk topi rafia bertepi lebar dan topi matahari) meningkat seiring musim dan mencapai puncaknya di pertengahan tahun, mencerminkan fokus kuat konsumen pada kebutuhan musim panas.
Pada saat yang sama, estetika tren topi di tahun 2025 telah bergeser: beberapa yang sebelumnya populer 'lemasTopi yang terlalu kasual atau bergaya tradisional dianggap ketinggalan zaman — para editor mode menyarankan untuk menggantinya dengan model yang memiliki desain atau struktur yang lebih menarik.
Yang Diharapkan/Diprediksi untuk Tahun 2026: Pertumbuhan, Kesadaran Lingkungan & Fleksibilitas yang Lebih Besar
Menurut perkiraan pasar tahun 2025–2026 dari sebuah situs web analisis tren topi, topi jerami (termasukberbahan dasar rafiaDiperkirakan popularitasnya akan meningkat sekitar 15–20% pada tahun 2026. Pertumbuhan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan konsumen akan material berkelanjutan, serta meningkatnya perhatian dari regulator dan pasar terhadap fesyen yang ramah lingkungan dan diproduksi secara etis.
Prakiraan tersebut juga menunjukkan bahwa permintaan untuk desain hibrida akan tumbuh pada tahun 2026—misalnya, topi jerami dengan fitur fleksibel atau modular (tepi yang dapat dilipat, tali yang dapat disesuaikan, anyaman yang dapat dikemas)—untuk mengakomodasi penggunaan musim panas tradisional dan kebutuhan kenyamanan gaya hidup perjalanan dan liburan.
Seiring dengan tren mode Musim Gugur/Dingin 2025/26 yang semakin condong ke arah 'motif, pola, dan eksperimen' (dengan kembalinya warna, motif, dan tekstur kreatif), topi jerami memiliki kesempatan untuk berkembang melampaui akar musim panasnya. Misalnya, topi jerami dapat dipercantik dengan hiasan warna-warni, dipadukan dengan pakaian yang berani, atau diposisikan sebagai aksesori transisi untuk musim peralihan.
Permintaan akan aksesori berbahan alami tampaknya sejalan dengan tren yang lebih luas menuju nilai-nilai 'slow fashion' yang lebih berkelanjutan: konsumen semakin mementingkan sirkulasi udara, kualitas pengerjaan, dan desain abadi daripada aksesori fast-fashion sekali pakai. Hal ini menempatkan topi jerami pada posisi yang menguntungkan untuk tahun 2026.
Oleh karena itu, pada tahun 2026, topi jerami mungkin tidak hanya terus menjadi barang penting di musim panas—tetapi juga menjadi lebih serbaguna, mudah dibawa saat bepergian, berfokus pada keberlanjutan, dan terintegrasi secara stylish ke dalam berbagai kombinasi pakaian.
Waktu posting: 13 Desember 2025
